"PERSPEKTIF GLOBAL"

A.      Hakikat, Konsep Dan Pentingnya Mempelajari Perspektif Global

1.    Hakikat dan Konsep Perspektif Global
Global artinya sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia, internasional, atau seluruh jagat raya (concerning the whole earth). Sesuatu hal ini bisa berarti masalah, kejadian, kegiatan bahkan sikap. Masalah, misalnya kebakaran hutan di Kalimantan yang menyebar hingga negara tetangga Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. , misalnya negara Pakistan yang mengadakan uji coba nuklir mendapatkan reaksi positif dan negatif dari negara-negara di dunia. Sikap, misalnya Presiden AS ke-44, Barrack Husein Obama, yang menyatakan sikap “menghormati umat muslim” di dunia, mendapatkan sambutan hangat bukan hanya dari negara-negara Islam, bahkan seluruh dunia sehingga ia mendapatkan nobel perdamaian.
Jadi dapat kita simpulkan dari hal-hal yang dapat mempengaruhi dunia bukan hanya berkaitan dengan politik saja tetapi juga berkaitan dengan lingkungan, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan segala aspek kehidupan. Sehingga, global didalam pembahasan materi-materi kuliah ini memiliki pengertian menyeluruh, dimana dunia tidak lagi dibatasi oleh batas negara, wilayah, ras, warna kulit dan sebagainya.
Globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekwensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh (John Huckle (Miriam Steiner, 1996)Hamijoyo dalam Mimbar (1990) menjelaskan ciri-ciri globalisasi, antara lain :
a.  Globalisasi perlu didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihan teknologi, transportasi dan komunikasi yang diperkuat oleh tatanan organisasi dan manajemen yang tangguh.
b.      Globalisasi telah melampaui batas tradisional geopolitik. Batas tersebut harus tunduk pada kekuatan teknologi, ekonomi, social politik dan sekaligus mempertemukan tatanan yang sebelumnya sulit dipertemukan.
c.       Adanya ketergantungan antar negara.
d.     Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi. Penyebaran dalam hal gagasan, pembaharuan dan inovasi dalam struktur, isi dan metode pendidikan dan pengajaran sudah lama terjadi (melalui literature, kontak antar pakar dan mahasiswa).
2.    Perspektif Global
Perspektif adalah cara pandang atau cara berpikir seseorang tentang suatu obyek. Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional.
3.    Pendidikan Global
Pendidikan global merupakan upaya sistematis untuk membentuk wawasan dan perspektif mahasiswa dan perspektif siswa, karena melalui pendidikan global siswa dibekali materi secara utuh dan menyeluruh berkaitan dengan masalah global. Manfaat dan kegunaan dari mempelajari perspektif global antara lain sebagai berikut:
a.  Meningkatkan wawasan dan kesadaran para guru dan bahkan siswa bahwa kita bukan hanya penghuni dari satu desa, provinsi, negara, akan tetapi penduduk dari satu dunia yang mempunyai ketergantungan satu sama lain. Oleh karena itu dalam bersikap dan bertindak harus mencerminkan sebagai warga Negara yang baik.
b. Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia sehingga kita dapat mengikut perkembangan dunia dalam berbagai aspek terutama dalam perkembangan iptek
Tujuan diberikannya perspektif global adalah sebagai berikut:
a.   Mendorong para guru untuk mempelajari lebih banyak tentang materi dan maslah yang berkaitan dengan masalah global
b.    Mendorong para guru untuk mempelajari maslah yang berkaitan dengan lingtas budaya dll
c.    Mengembangkan dan memahami makna perspektif global baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan propesinya dll.

B.       Dimensi, Manfaat Dan Masalah Perspektif Global

1.        Dimensi Perspektif Global
Perspektif global bertolak dari masalah hidup sehari-hari, misalnya masalah pendidikan,kesejahteraan,kesehatan,pengangguran,kemiskinan,dan sebagainya. Semua permasalahan ini berdampak pada permasalahan global. (Mimbar,1990) mengajukan empat dimensi, yaitu :
1)   Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan bangsa dan masyarakat. Pembangnan akan terasa hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa menjadi landasan bagi pembangunan suatu Negara, serta merupakan alat seleksi bagi pengaruh luar yang sudah tidak terkendali.
2)   Ereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok manusia berhak diakui identitas budayanya.
3)   Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan Negara partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan.
4)   Memajukan kerjasama antarbudaya. Hal ini dimaksudkan agar ada saling mengisi, mengilhami sehingga adanya kemajuan dan peningkatan antar budaya bangsa.
 Saat ini tidak ada suatu bangsapun yang statis dan homogen. Setiap bangsa berkembang karena adanya interaksi dengan bangsa lain. Dengan demikian system nilai budaya dan nilai-nilai lainnya akan saling mempengaruhi.
2.        Manfaat Perspektif Global
Secara politis peran negara bergeser dari penentu dan pembuat wawasan kebangsaan menjadi penjaga stabilitas dan pengontrol politik baik di dalam maupun luar negeri.Perlu disadari bahwa negara kita berhadapan dengan faktor luar yang sangat kuat. Oleh karena itu, peningkatan kerja sama dengan negara lain dalam segala bidang perlu ditingkatkan. Negara harus bersifat terbuka, karena kerja sama dalam berbagai bidang. Berikut ini beberapa manfaat mempelajari perspektif global:
a. Meningkatkan wawasan dan kesadaran para pendidik dan peserta didik bahwa kita bukan hanya penghuni satu daerah, tetapi mempunyai ketergantungan dengan orang lain di belahan bumi yang lain. Oleh karena itu sikap kita harus mencerminkan “sikap ketergantungan”  tersebut.
b.   Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga dapat megikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek terutama perkembangan iptek.
c.   Mengkondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general, sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai aspek.
d.  Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan dunia dengan segala aspeknya.
3.        Masalah Perspektif Global
Contoh bidang IPS yang berkaitan dengan masalah globalisasi :
1)   Ekonomi
Model – model kerja sama ekonomi menurut Kuang-Sheng-Siao (Susanto, 1997):
a.     Zona Perdagangan Bebas, daerah dimana penurunan tarif dan berbagai hambatan diturunkan secara bersama supaya arus omoditas barang dan jasa dapat bergerak bebas.
b.    Persetujuan tarif, pembentukan sebuah sistem tarif yang sama dipakai untuk mengeliminasi kompetensi intra regional dan mendukung usaha kerja sama dalam menghadapi tantang.
c.     Pasar bersama, selain arus bebas dari komoditas dan jasa, bahan baku produk, tenaga kerja dan modal dapat ditransfer secara bebas
d.    Aliansi ekonomi, harmonisai total didalam kesejahteraan sosial, transportasi, moneter, dan kebijakan ekonomi nasional lainnya.
e.      Integrasi ekonomi secara penuh.
Bentuk – bentuk kerja sama dalam bidang ekonomi :
a.     Asean Free Trade Areas ( AFTA ); kerja sama regional Asia Tenggara dalam rangka perdagangan bebas
b.    Asian Pasific Economic Cooperation ( APEC ); kerja sama antarnegara pasifik termasuk Kanada dan Amerika.
2)   Geografi
Di era globalisasi hubungan antara negara yang satu dengan lainnya tidak terbatas oleh batas wilayah geografis, batas negara atau batas administrasi sebab globalisasi merupakan penduniaan tanpa tapal batas. Contoh masalah global berdasarkan tinjauan dari bidang geografi : pengaruh kebakaran hutan terhadap negara – negara tetangga ASEAN, Pembuangan limbah beracun dan limbah nuklir, kekayaan alam, global warming, dll.
3)   PPKn
Hubungan masalah globalisasi yang berkaitan dengan bidang studi PPKn adalah seputar masalah ilmu politik, hukum, kenegaraan, demokrasi dan hak asasi manusia. Terjadinya pergeseran peran negara di era globalisali karena timbulnya arus sirkulasi (Investmen, Industry, Information Technology, dan Individual Consume).
4)   Sejarah dan Budaya
Membentuk wawasan kebangsaan ( nation character building ) Pendidikan diarahkan untuk :
a.         Memperluas wawasan dan persepsi anak didik yang berkaitan dengan permasalahan global
b.         Meningkatkan kesadaran anak didik kita, bahwa mereka bukn saja sebagai warga negara Indonesia tetapi juga warga dunia.
Berkaitan dengan masalah global, Merry M. Merryfield (1997 : 8) mengemukakan pokok-pokok masalah global, yaitu: 
a.         penduduk dan keluarga berencana (population and family planning)
b.         hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self-determination)
c.         pembangunan (development)
d.        hak asasi manusia (human right)
e.         emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and refugees)
f.           kepemilikan bersama secara global (the global commnos)
g.         lingkungan hidup dan sumber daya alam (environment and natural resources)
h.         persebaran kemakmuran
i.           Teknologi informasi
j.           sumber daya
k.         jalan masuk ke pasar
l.           kelaparan dan bahan pangan

C.      Hubungan Perspektif Global Dengan Ilmu Sosial Lainnya

1.        Hubungan Perspektif Global Dalam Ilmu Sosial
Kita menyadari bahwa suatu fenomena kehidupan tidak hanya dapat dipandang dari satu bidang ilmu saja, akan tetapi akan berkait dengan berbagai bidang ilmu lainnya. Begitu pula halnya dengan perspektif global, dalam pembahasannya banyak berkaitan dengan aspek lainnya, baik yang terkait dengan ilmu-ilmu sosial, ilmu alam, dan ilmu lainnya. Namun karena perspektif global berkaitan dengan masalah kehidupan manusia, maka kita mencoba melihatnya dalam kaitannya dengan ilmu-ilmu sosial.
Hal ini disebabkan oleh kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam teknologi komunikasi, sehingga dunia menjadi semakin kecil. Suatu peristiwa yang terjadi di suatu belahan dunia akan dengan cepat diketahui dan bahkan mempengaruhi belahan dunia lainnya. Di tingkat Sekolah Dasar, IPS merupakan perpaduan antara sejarah, ekonomi, dan geografi.
Sedangkan PPKn merupakan mata pelajaran yang terpisah dari IPS, namun dalam pembahasan ini mengenai IPS ini termasuk PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) yang di dalamnya meliputi hak asasi manusia, hukum, politik, dan kebudayaan. Sedangkan masalah lingkungan, imigrasi, emigrasi, pengungsi, sumber alam, dan penduduk erat kaitannya
2.        Hubungan Perspektif Global dengan Ilmu Sosial Lain
a.    Ekonomi
Gelombang globalisasi yang paling besar adalah dalam bidang ekonomi. Globalisasi dalam bidang ekonomi membawa pengaruh terhadap bidang lain antara lain hukum, budaya, politik dan bahkan lingkungan. Regionalisasi dalam bidang ekonomi merupakan awal dari proses globalisasi. ASEAN sebagai suatu kerja sama negara-negara Asia Tenggara menyadari pentingnya suatu kerja sama dalam bidang perdagangan. Oleh karena itu, timbullah berbagai kesepakatan antarnegara ASEAN untuk membentuk lembaga ekonomi regional.
b.    Sejarah dan budaya
Dalam bidang sejarah sesungguhnya globalisasi sudah terjadi cukup lama. Kita sudah mengetahui tentang perjalanan panjang Columbus, untuk mengelilingi dunia. Pengaruhnya adanya perlombaan di negara-negara Eropa untuk datang ke Asia Tenggara dalam rangka mencari rempah-rempa

D.      Pentingnya Kesadaran Dan Wawasan Perspektif Global

1.        Pentingnya Kesadaran Dalam Perspektif Global
Menurut Kamus Filsafat yang ditulis oleh Loren Bagus (1996) bahwa yang dimaksud dengan kesadaran mengandung arti keinsyafan terhadap ego, diri atau benda. Kesadaran adalah kemampuan untuk melihat dirinya sendiri  sebagaimana orang lain dapat melihatnya.  Dengan kata lain kesadaran adalah pengakuan diri.  Dikaitkan dengan perspektif global adalah pengakuan bahwa kita adalah bukan semata –mata sebgai warga suatu negara tetapi warga dunia, yang mempunyai ketergantungan terhadap orang lain dan bangsa lain, serta terhadap alam sekitar baik local, nasional dan global.
Wawasan menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid 17 (1991) adalah sikap pandang atau cara pandang yang melihat sesuatu sebagai suatu kepentingan. Perspekstif Global mencakup dua sisi yaitu kesadaran dan wawasan. Tanpa kesadaran kita tidak dapat memahami masalah global, dan tanpa wawasan kita tak akan mampu mempertahankan kehidupan global. Dalam kehidupan global yang pertama kali harus disadari adalah bahwa manusia adalah merupakan warga global, sebagai penduduk dunia yang memiliki hak dan kewajiban tertentu. Selain itu perlu kita sadari bahwa di dunia ini tidak hanya ada kita, akan tetapi ada orang lain yang bermukimdi seluruh belahan dunia. Oleh karena itu kita harus banyak mempelajari tentang dunia dan seisinya.
Untuk meningkatkan kesadaran mari kita coba untuk memahami mengapa globalisasi ini bisa terjadi. Salah satu faktor yang mendorong kuatnya globalisasi ini adalah adanya kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi merupakan alat dan jalan, yang penggunaannya sangat tergantung pada orangnya. Apabila digunakan untuk hal yang negatif maka teknologi menjadi sesuatu yang jelek dan menakutkan, sebaliknya apabila digunakan untuk kepentingan yang positif maka teknologi menjadi sesuatu yang baik dan mengasyikkan. Disinilah pentingnya kesadaran dan wawasan agar teknologi digunakan untuk kepentingan yang positif
Untuk mendukung kesadaran dan wawasan kita perlukan adanya landasan seperti :
a.       Nasionalisme (Kesadaran Nasional)
Imawan mengutip pendapat Haas (Yaya,1998) bahwa nasionalisme yangkuat dapat menjadi pilar terhadap pengaruh buruk dariperkembangan teknologi yang pesat ini. Nasionalisme adalah cinta tanah air dengan prinsip baik buruk adalah negeriku. Nasionalisme mamapu menangkal perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama. Namun juga tidak hanya terkait oleh baik dan buruk adalah negaraku dan bangsaku. Yang baik harus kita ambil dan yang buruk kita tainggalkan. Kita memiliki kesadaran nasionalisme yang cukup kuat, misalnya kesetiakawanan sosial, ketahanan nasional dan musyawarah nasional.
b.      Norma Dan Agama
Bangsa kita terkenal dengan bangsa yang agamis, patuh terhadap aturan dan norma yang ada, baik itu norma adat, social, susila dan norma lainnya. Norma dan Agama adalah pilar utama untuk menangkal pengaruh negatif seiring dangan gelombang globalisasi.
c.       Nilai Budaya Bangsa
Bangsa kita mempunyai nilai budaya yang luhur, yang dapat dijadikan pilar dan filter terhadap berbagai pengaruh negatif, serta sebgai pendukung bagi nilai dan pengaruh, yang membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Emil Salim (Mimbar Pendidikan, 1989) terdapat 4 bidang kekuatan gelombang globalisasi yang palin menonjol yaitu :
a.  Kekuatan pertama yang membuat dunia menjadi transparan dan sempit adalah gelombang perkembangan IPTEK yang amat tinggi. Kekuatan ini Nampakantara lain penggunaan kamputer dan satelit, dengan ini dapat dengan cepat menghimpun informasi dunia dengan rinci tentang segala hal misalnya kekayaan laut, hutan dan lain-lain.
b.    Kekuatan kedua adalah kekuatan ekonomi. Ekonomi Global yang terjadi saat ini demikian kuat. Globalisasi dalam ekonomi namapak sebagai suatu keterkaitan mata rantaiyang sulit dilepaskan. Krisis moneter yang melanda Indonesia saat ini tidak terlepasdari kegiatan-kegiatan di Negara-negara ASEAN dan bahwak dunia.
c.       Hal ketiga adalah masalah lingkungan hidup.
d.      Keempat adalah politik. Misalnya krisis Teluk dampaknya sangat dirasakn secara Global di Negara-negara lain, baik segio politik maupun ekonomi.
2.    Pentingnya Wawasan Dalam  Perspektif Global
Globalisasi adalah peluang, apabila peluang tersebut tidak kita manfaatkan, maka selamanya kita akan terus ketinggalan. Menurut Makagiansar (Mimbar Pendidikan 1989) agar kita dapat meningkatkan wawasan global ini, maka pendidikan memegang peran penting. Melalui pendidikan maka Anda harus mampu mengembangkan 4 hal seperti berikut.
a.       Kemampuan mengantisipasi (anticipate)
Pendidikan berusaha menyiapkan anak didik untuk dapat mengantisipasi perkembangan IPTEK yang begitu cepat.
b.      Mengerti dan mengatasi situasi (cope)
Mengembangkan kemampuan dan sikap peserta didik untuk dapat menangani dan berhadapan dengan situasi baru. Rasa kepedulian terhadap  masalah serta keinginan untuk mengatasi masalah merupakan faktor yang harus dikembangkan pada diri anak.
c.       Mengakomodasi (accomodate)
Mengakomodasi perkembangan IPTEK yang pesat dan segala perubahan yang ditimbulkannya. Dalam “mengatasi” (cope) dan mengakomodasi perlu dikembangkan bahwa sikap anak didik tidak larut dalam perubahan, tetapi ia harus mampu mengikuti dan mengendalikan perubahan agar umbuh menjaadi sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi kehidupan.
d.      Mereorientasi (reorient)
Persepsi dan wawasan kita tentang dunia perlu diorientasikan kembali karena perkembangan IPTEK dan perubahan sosial yang cepat. Melalui pendidikan kita memperluas persepsi anak. Kita mendidik untuk dapat mengadakan reorientasi sikap dan nilai,sehingga memperoleh wawasan yang semakin luas. Nilai budaya merupakan identitas budaya harus kita pertahankan
Untuk mewaspadai hal tersebut perlu dilakukan hal-hal seperti berikut:
a.       Kita harus menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
b.      Menguasai informasi dalam berbagai bidang, dan mengolah serta memahami pesan-pesan yang ada dalam informasi tersebut, kemudian menarik kesimpulan dan menyeleksinya untuk digunakan dalam kehidupan.
c.  Memanfaatkan pertemuan ilmiah, seperti semianar, diskusi dan sebagainya untuk memahami informasi.

E.       Isu-Isu Masalah Global  Dalam Kepentingan Nasional

1.        Kepentingan nasional
Mengenai isu dan masalah global, Merry M. Merryfield (1997:8) mengemukakan pokok-pokok penduduk dan keluarga berencana , hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri, pembangunan, hak asasi manusia, emigrasi, imigrasi dan pengungsian, kepemilikan bersama secara global, kelaparan dan bahan pangan, perdamaian dan Isu dan masalah yang telah dikemukakan tadi, bukan lagi dirasakan secara local maupun regional, namun kini sudah dirasakan oleh seluruh dunia. Badan dan lembaga dunia yang merupakan bagian dari PBB maupun yang berada diluar PBB seperti LSM telah menaruh perhatian yang seriau mengenai hal tersebut.
2.        Penduduk dan Keluarga Berencana
Masalah penduduk merupakan masalah yang sudah mendunia. Persoalan ketidakseimbangan antara pertumbuhan dan jumlah penduduk dengan ketersediaan bahan pangan, lapangan kerja serta pamukiman yang merupakan masalah kesejahteraan, bukan hanya masalah yang menimpa Indonesia melainkan masalah yang dialami juga oleh Negara-negara  di dunia.
3.        Pembangunan
Pembangunan menurut Bartelmus (1986:3) merupakan proses yang berupaya memperbaiki kondisi hidup masyarakat, baik kondisi material maupun non material termasuk kebutuhan fisikal, telah-sedang-akan dilakukan oleh semua bangsa di dunia ini. Namun karena pelaksanaannya melibatkan semua sumber baik SDA maupun SDM termasuk kemampuan IPTEKnya, pembangunan masih mengalami berbagai masalah dan kendala.
a.       Penduduk dan keluarga berencana
b.      Hak Asasi Manusia (HAM)
c.       Migrasi
d.      Lingkungan dan Sumber Daya
4.        Masalah-Masalah Global dalam Kaitannya dengan Kepentingan Nasional
Masalah Global dalam Kaitannya dengan Kepentingan Nasional adalah terjai nya Perbedaan antara Negara terbelakang dengan Negara sedang berkembang dan Negara maju bukan didasarkan atas tinggi rendahnya martabat kemanusiaan ,melainkan didasarkan atas tinggi rendahnya kemampuan SDM – nya dalam menguasai dan menerapkan IPTEK bagi kesejahteraan manusia yang bersangkutan.Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan penduduk dengan segala kebutuhannya serta aspirasinya, pergeseran nilai norma dan peraturan merupakan hal yang wajar. Peninjauan, pengembangan dan perubahan peraturan hukum serta perundang –  undangan merupakan upaya yang wajar dalam mengakomodasi pertumbuhan dan perkembangan tersebut.

F.       Ketergantungan Antarbangsa dan Pembentukan Organisasi Kerjasama Global Maupun Regional

1.        Ketergantungan dan Keterkaitan Antar Bangsa
Keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia terjadi melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Keadaan seperti ini juga sering disebut globalisasi, yakni suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.
2.        Bidang-bidang yang mengalami keterkaitan dan ketergantungan antar manusia di dunia, antara lain:
a.        Bidang ekonomi
Pendukung globalisasi menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya
b.      Bidang Informasi
Kemajuan teknologi informasi melalui satelit, komputer, internet dan media massa memungkinkan berita dari belahan dunia dapat cepat sampai ke belahan dunia lain.   Mengecilnya ruang dan waktu telah mengakibatkan bahwa hampir tak ada kelompok orang atau bagian dunia yang hidup dalam isolasi di kerenakan ada nya imformasi kita dapat mengetaui atau situasi pengetahuan umum
c.       Bidang Kebudayaan
Perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal abad ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi .  Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membutuhkan penyesuaian tata nilai dan perilaku . Pengembangan kebudayaan diharapkan dapat memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional yg sesuai dgn nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Ciri-ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan antara lain :
1)      Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional
2)      Penyebaran prinsip multikebudayaan
3)      Berkembangnya industri pariwisata
4)      Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain dan lain lain nya
d.      Bidang hiburan
Dalam bidang hiburan seperti film, tontonan televise, radio kita anatar bangsa bias saling tukar menukar tontonan tersebut.
3.        Dampak yang ditimbulkan dengan adanya ketergantungan dan keterkaitan penduduk dunia, antara lain:
a.    Dampak positif
Adanya ketergantungan antar penduduk dunia antara lain:
1)   Terpenuhinya kebutuhan penduduk dunia Karena adanya perdagangan internasional.
2)   Saling tukar-menukar kebudayaan yang membentuk akulturasi budaya
3)    Kemajuan IT membuat pandangan tentang jarak dan waktu berubah
4)   Merasakan pengalaman mengelilingi penjuru dunia tanpa harus mendatanginya karena adanya kemajuan iptek.
b.    Dampak negatif
Adanya ketergantungan antar penduduk dunia antara lain:
1)   Tercemarnya lingkungan karena berkembangnya industrialisasi.
2)   Meningkatnya kejahatan melalui alat komunikasi.
3)   Hilangnya identitas bangsa akibat tetrlalu sering berinteraksi antar bangsa dan budaya (hibridisasi).
4.        Hubungan Kerjasama Utara-Selatan
Negara- negara bagian utara disebut juga dengan negara-negara maju. Negara maju berarti negara yang berpedapatan perkapita tinggi, menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Negara-negara bagian selatan atau disebut juga sebagai negara berkembang adalah negara dengan rata-rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relatif terbelakang, dan indeks perkembangan manusia yang kurang dibandingkan dengan norma global. Pengecualian terjadi untuk Australia dan Selandia baru. Meskipun letaknya di Selatan, tapi keduanya tergolong negara maju. Negara utara dan selatan dibatasi dengan garis hitam, terkecuali Australia dan Selandia baru yang letaknya di selatan, tetapi tergolong negara maju.
Salah satu bentuk kerjasama Negara- negara bagian utara disebut juga dengan negara-negara maju. Negara maju berarti negara yang berpedapatan perkapita tinggi, menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Negara-negara bagian selatan atau disebut juga sebagai negara berkembang adalah negara dengan rata-rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relatif terbelakang, dan indeks perkembangan manusia yang kurang dibandingkan dengan norma global. Pengecualian terjadi untuk Australia dan Selandia baru. Meskipun letaknya di Selatan, tapi keduanya tergolong negara maju. Negara utara dan selatan dibatasi dengan garis hitam, terkecuali Australia dan Selandia baru yang letaknya di selatan, tetapi tergolong negara maju.
“Kerjasama Regional ASEAN”
Kerjasama regional ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh 5 negara, yaitu Indonesia, Singapuran, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Kelima Negara tersebut meneypakati deklarasi Bangkok yang isi pokoknya bahwa mereka bersepakat untuk bekerja sama dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong tercapainya perdamaian regional. keanggotaanASEAN mengalami perkembangan ketika Brunei Darussalam diterima sebagai anggota penuh pada tanggal 8 Januari 1984, dan Vietnam menambah jumlah anggota ASEAN 7 setelah resmi diterima sebagai anggota pada tanggal 28 juli 1995. ASEAN juga membuka diri untuk bekerja sama dengan pihak-pihak lain dalam kerangka kerjanyamelalui pertemuan tahunan dengan mitra-mitra dialognya, yaitu Australia, Canada, Masyarakat Eropa, Jepang, Selandia baru, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Melalui ASEAN-PMC organisasi regional ini mengadakan tukar pikiran mengenai isu-isu politik dan keamanan yang ada dikawasan Asia-Pasifik. Seperti organisasi-organisasi lainya didunia ini, maka untuk pelaksanaanya dibentuk struktur organisasi.
1)   ASEAN Heads of Government
2)   ASEAN Ministerial Meeting (AMM)
3)   Asean Economic Minister (AEM)
4)   Sectoral Minister Meeting
5)   Other ASEAN Ministers Meetings

G.      Implementasi Perspektif  Global Di Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran IPS

1.        Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Masyarakat   Indonesia   sangat   kompleks   atau  beragam.  Dalam  masyarakat  Indonesia  yang  kompleks  tersebut  dipertajam  lagi  oleh  kemajemukan    masyarakat    Indonesia    yang    terdiri dari banyak suku, harus bersatu di bawah naungan  Bhinneka  Tunggal  Ika.  Oleh  karena  itu  kajian  IPS  bukan  hanya  mengembangkan  pengetahuan       dan       keterampilan       yang       berhubungan  dengan  manusia  saja,  melainkan  juga  tentang  tindakan-tindakan  empatik  yang  melahirkan   pengetahuan   tersebut. Menurut Sapriya (2009:   48),   dimensi   program   pendidikan   IPS    mencakup    pengetahuan    (knowledge), keterampilan (skills),  nilai  dan  sikap  (value and attitudes) serta tindakan (action). Dimensi-dimensi tersebut adalah sebagai berikut.
a.       Dimensi Pengetahuan
Dimensi  pengetahuan  maksudnya  adalah  wawasan atau pandangan tentang pengetahuan sosial.  Pengetahuan  sosial  meliputi  peristiwa  yang    terjadi    di    lingkungan    masyarakat    tertentu.   Ada   juga   yang   mengemukakan   pengetahuan  sosial  mencakup  keyakinan  dan  pengalaman belajar siswa.
b.      Dimensi Keterampilan
Keterampilan ini sangat dibutuhkan     karena bertujuan  mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang mampu berpartisipasi secara cerdas dalam masyarakat demokratis.  Keterampilan  yang  dibutuhkan.
c.       Dimensi Nilai dan Sikap
Pendapat Gordon Allport (dalam Mulyana,2011:9) menjelaskan  bahwa  nilai   adalah  keyakinan  yang  membuat seseorang bertindak  atas  dasar  pilihannya.  Sedangkan menurut Margono dkk (2002: 65) nilai adalah apa  yang  dianggap  bernilai  atau  berharga yang  menjadi  landasan,  pedoman,pegangan,dan  semangat  seseorang dalam  melakukan   sesuatu.
d.      Dimensi Tindakan
Tindakan sosial merupakan dimensi     pembelajaran IPS yang  penting    sebab    melalui tindakan dapat memungkinkan siswa  menjadi peserta didik yang aktif. Siswa dapat belajar secara konkrit dan praktis tentang apa yang  diketahui  yaitu  tentang  isu-isu  sosial   atau   masalah   sosial   di   masyarakat  untuk  dipecahkan. dalam  pembelajaran  IPS  di  antaranya adalah keterampilan yang dapat dipak untuk menangani gejala-gejala sosial.
2.        Perspektif Global sebagai Bagian dari IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial tidak  bisa dipisahkan dari hakikat  manusia.Setiap manusia sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial.Sebagai makhluk individu manusia dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki berhak memutuskan sesuatu, tanpa campur tangan orang lain. Tapi sebagai makhluk  sosial  manusia  tidak bisa  manusia  tidak bisa  hidup  sendiri  tanpa  bantuan  orang lain. Keterlibatannya  atau  interaksinya  dengan  orang lain ini disebut kehidupan sosial. Di dalam interaksi sosial akan selalu  terjadi kerjasama,saling ketergantungan,saling pengaruh mem-pengaruhi, persaingan dan konflik.Kehidupan sosial merupakan kumpulan dari individu-individu  yang  membentuk  masyarakat  dari  yang   terkecil   ataupun   terdekat   hingga terbesar  atau  terjauh.
3.        Masalah-masalah Global yang Dikembangkan dalam Pembelajaran IPS
Masalah global terjadi jika masalah dunia itu,  lingkupnya  telah  mengglobal.  Sebagai  contohnya adalah pencemaran udara. Selama pencemaran   udara   hanya   memperlihatkan   gejala   yang   terjadi   sewaktu-waktu   dalam   frekuensi     yang     sangat     rendah,     masih     dinyatakan   sebagai   fenomena   pencemaran   udara.     Tetapi     jika     telah     mengundang     pemecahan   karena   telah   ada   pada   tahap   membahayakan lingkungan, dapat dinyatakan sebagai   masalah   pencemaran   udara.   Jika   lingkupnya  semakin  meluas  dari  batas-batas  lokal   menembus   batas-batas   regional   dan   telah mendunia pencemaran udara itu menjadi masalah global.
4.        Proses Pembelajaran untuk Siswa SD
Mengingat   bahwa   anak   usia   SD   masih   dalam  taraf  berpikir  dari  konkrit  ke  abstrak,  maka pemahaman permasalahan harus dilakukan sesederhana mungkin. Simulasi dan belajar hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari  merupakan  hal  yang  mudah  untuk  dilakukan

H.      Menganalisis peran perkembangan IPTEK dari berbagai aspek kehidupan

1.        Pengertian IPTEK
IPTEK merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai berbagai informasi dan pengetahuan mengenai teknologi yang terdapat di berbagai bidang. Dengan memanfaatkan berbagai teknologi akan banyak manfaat yang akan didapatkan. Banyak sektor-sektor kehidupan yang dimana sangat membutuhkan dorongan dari berbagai teknologi untuk mencapai kemajuan. 
Dengan adanya IPTEK, kemampuan masyarakat akan meningkat dan dapat mengoptimalkan segala sumber daya dan potensi yang bisa dicapai dengan mengoptimalkan berbagai teknologi yang ada.
2.        Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi  terbagi menjadi beberapa masa:
a)      Zaman purba (4 juta tahun yang lalu
b)      Zaman yunani (600-200 SM)
c)       Zaman pertengahan (31 SM-628 SM)
d)      Zaman Modern (658 M-Sekarang
3.        Peranan IPTEK dalam berbagai aspek kehidupan
a.    Pangan (makanan)
Dampak positif yang ditimbulkan oleh kemajuan almu pengetahuan alam dan teknologi antara lain:
1)        Ditemukannya bibit unggul yang dalam waktu singkat dapat diproduksi berlipat ganda
2)         Digunakannya mekanisasi pertanian untuk memungut hasil produksi sehingga hasilnya lebih besar dibanding dengan tenaga manusia.
3)        Diterapkannya cara pemupukan yang tepat serta digunakannya bakteri yang sanggup memperkuat akar tanaman, sehingga hasilnya bertambah banyak.
4)        Digunakannya bio teknologi untuk merangsang tumbuhnya daun, bunga, atau buah sehingga tumbuh lebih banyak.
Salah satu dampak negatifnya adalah penggunaan pestisida dapat membunuh hewan ternak, meracuni hasil panen, serta dapat meracuni manusia.
b.    Sandang (Pakaian)
Dampak positif dari kemajuan IPA dan teknologi pada sandang antara lain:
1)   Menolong manusia dalam pengadaan sandang dengan adanya mesin tekstil sehinga mempercepat proses pembuatan pakaian.
2)   Dengan serat sintetis, pembuat tekstil dapat dilakukan secara besar-besaran dalam waktu yang singkat.
Dampak negatif, antara lain:
1)      Bahan-bahan yang berupa polimer sintetis yang dalam bahasa sehari-hari dinamakan plastik, kalau menjadi sampah sulit dihancurkan oleh bakteri-bakteri pembusuk
2)       Sampah plastik apabila dibakar akan menyebabkan menipisnya lapisan ozon, namun jika tidak dibakar dapat mencemari tanah sehingga mengurangi kesuburan tanah.
c.    Papan (Tempat Tinggal)
Dampak positifnya antara lain:
Dengan menerapkan teknologi maju, menusia mampu membangun rumah dan gedung-gedung pencakar langit. Orang tidak lagi menggunakan tangga, tetapi cukup dengan menekan tombol dan dalam beberapa detik saja orang sudah sampai di lantai yang dituju.
Dampak negatifnya, antara lain:
1)   Dengan peralatan modern, orang dengan mudah membabat hutan untuk pembangunan rumah, gedung, dan sebagainya atau untuk perabotan lain. Akibatnya hutan menjadi gundul yang akhirnya dapat menimbulkan berbagai bencana yang merugikan manusia sendiri.
2)   Dengan diterapkannya teknologi modern, tenaga manusia banyak yang tidak terpakai sehingga banyak terjadi pengangguran. Sebagai akibat dari pengangguran ini timbul kejahatan dimana-mana
4.        Peranan IPTEK dalam berbagai aspek kehidupan
Ada dari bidang Ekonomi dan Industri ,Transportasi, Sosial dan Budaya,  Kesehatan Pendidikan

I.         Pengertian Global Warming dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari hari

Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Selama kurang lebih seratus tahun terakhir, suhu rata-rata di permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C. Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca, seperti; karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di atmosfer. Emisi ini terutama dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta akibat penggundulan dan pembakaran hutan.
Pemanasan global telah memicu terjadinya sejumlah konsekuensi yang merugikan baik terhadap lingkungan maupun setiap aspek kehidupan manusia. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
a.       Mencairnya lapisan es di kutub Utara dan Selatan. Peristiwa ini mengakibatkan naiknya permukaan air laut secara global, hal ini dapat mengakibatkan sejumlah pulau-pulau kecil tenggelam. Kehidupan masyarakat yang hidup di daerah pesisir terancam. Permukiman penduduk dilanda banjir rob akibat air pasang yang tinggi, dan ini berakibat kerusakan fasilitas sosial dan ekonomi. Jika ini terjadi terus menerus maka akibatnya dapat mengancam sendi kehidupan masyarakat.
b.      Meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim. Perubahan iklim menyebabkan musim sulit diprediksi. Petani tidak dapat memprediksi perkiraan musim tanam akibat musim yang juga tidak menentu. Akibat musim tanam yang sulit diprediksi dan musim penghujan yang tidak menentu maka musim produksi panen juga demikian. Hal ini berdampak pada masalah penyediaan pangan bagi penduduk, kelaparan, lapangan kerja bahkan menimbulkan kriminal akibat tekanan tuntutan hidup.
c.       Punahnya berbagai jenis fauna. Flora dan fauna memiliki batas toleransi terhadap suhu, kelembaban, kadar air dan sumber makanan. Kenaikan suhu global menyebabkan terganggunya siklus air, kelembaban udara dan berdampak pada pertumbuhan tumbuhan sehingga menghambat laju produktivitas primer. Kondisi ini pun memberikan pengaruh habitat dan kehidupan fauna.
d.      Habitat hewan berubah akibat perubahan faktor-faktor suhu, kelembaban dan produktivitas primer sehingga sejumlah hewan melakukan migrasi untuk menemukan habitat baru yang sesuai. Migrasi burung akan berubah disebabkan perubahan musim, arah dan kecepatan angin, arus laut (yang membawa nutrien dan migrasi ikan).
e.       Peningkatan muka air laut, air pasang dan musim hujan yang tidak menentu menyebabkan meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir.
f.       Ketinggian gunung-gunung tinggi berkurang akibat mencairnya es pada puncaknya.
g.      Perubahan tekanan udara, suhu, kecepatan dan arah angin menyebabkan terjadinya perubahan arus laut. Hal ini dapat berpegaruh pada migrasi ikan, sehingga memberi dampak pada hasil perikanan tangkap.
h.      Berubahnya habitat memungkinkan terjadinya perubahan terhadap resistensi kehidupan larva dan masa pertumbuhan organisme tertentu, kondisi ini tidak menutup kemungkinan adanya pertumbuhan dan resistensi organisme penyebab penyakit tropis. Jenis-jenis larva yang berubah resistensinya terhadap perubahan musim dapat meningkatkan penyebaran organisme ini lebih luas. Ini menimbulkan wabah penyakit yang dianggap baru.
i.        Mengancam kerusakan terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang yang ada di enam negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Kepulauan Salomon, Papua Nugini, Timor Leste, dan Philipina. Dikhawatirkan merusak kehidupan masyarakat lokal yang berada di sekitarnya. Masyarakat lokal yang pertama kali menjadi korban akibat kerusakan terumbu karang ini. Untuk menyelamatkan kerusakan terumbu karang akibat pemanasan global ini, maka para aktivis lingkungan dari enam negara tersebut telah merancang protokol adaptasi penyelamatan terumbu karang. Lebih dari 50 persen spesies terumbu karang dunia hidup berada di kawasan segitiga ini. Berdasarkan data Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), sebanyak 30 persen terumbu karang dunia telah mati akibat badai el nino pada 1998 lalu. Diprediksi, pada 10 tahun ke depan akan kembali terjadi kerusakan sebanyak 30 persen.

J.         Menjelaskan Lingkungan Dan Kearifan Lokal

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Kearifan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati lingkungan hidup sekitar mereka, menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke generasi. Beberapa bentuk pengetahuan tradisional itu muncul lewat cerita-cerita, legenda-legenda, nyanyian-nyanyian, ritual-ritual, dan juga aturan atau hukum setempat.
Kearifan lokal adalah persoalan identitas. Sebagai sistem pengetahuan lokal, ia membedakan suatu masyarakat lokal dengan masyarakat lokal yang lainnya. Perbedaan itu dapat dilihat dari tipe-tipe kearifan lokal yang dapat ditelusuri:
a.       Kearifan lokal dalam hubungan dengan makanan: khusus berhubungan dengan lingkungan setempat, dicocokkan dengan iklim dan bahan makanan pokok setempat. Contoh: Sasi laut di Maluku dan beberapa tempat lain sebagai bagian dari kearifan lokal dengan tujuan agar sumber pangan masyarakat dapat tetap terjaga
b.      Kearifan lokal dalam hubungan dengan pengobatan: untuk pencegahan dan pengobatan.Contoh: Masing-masing daerah memiliki tanaman obat tradisional dengan khasiat yang berbeda-beda.
c.       Kearifan lokal dalam hubungan dengan sistem produksi: Tentu saja berkaitan dengan sistem produksi lokal yang tradisional, sebagai bagian upaya pemenuhan kebutuhan dan manajemen tenaga kerja.Contoh: Subak di Bali; di Maluku ada Masohi untuk membuka lahan pertanian, dll.
d.      Kearifan lokal dalam hubungan dengan perumahan: disesuaikan dengan iklim dan bahan baku yang tersedia di wilayah tersebutContoh: Rumah orang Eskimo; Rumah yang terbuat dari gaba-gaba di Ambon, dll.
e.       Kearifan lokal dalam hubungan dengan pakaian: disesuaikan dengan iklim dan bahan baku yang tersedia di wilayah itu.
f.       Kearifan lokal dalam hubungan sesama manusia: sistem pengetahuan lokal sebagai hasil interaksi terus menerus yang terbangun karena kebutuhan-kebutuhan di atas. Contoh: Hubungan Pela di Maluku juga berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan pangan, perumahan, sistem produksi dan lain sebagainya

K.       Bencana Alam Dan Cara Penanganannya Dari Berbagai Aspek

Bencana (disaster) adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Dalam Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana pada pasal 30 disebutkan: “Penyelenggaraan penanggulangan bencana terdiri atas 3 (tiga) tahap meliputi: prabencana; saat tanggap darurat; dan pascabencana.” Pasal tersebut selanjutnya perjelas pada pasal-pasal berikutnya seperti: 30 mengenai prabencana. Penanggulangan Bencana Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi.

L.        Kependudukan, Kemiskinan dan Pendidikan di Indonesia

Kependudukan adalah suatu Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Penduduk merupakan salah satu objek kajian yang dipelajari dalam ilmu geografi. Kemiskinan merupakan gambaran kehidupan dibanyak negara berkembang yang mencakup lebih dari satu milyar penduduk dunia. Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan yang diakibatkan oleh kondisi nasional suatu negara dan situasi global. Globalisasi ekonomi dan bertambahnya ketergantungan anatar negara, tidak hanya merupakan tantangan dan kesempatan bagi pertumbuhan ekonomi serta pembangunan suatu negara, tetapi juga mengandung resiko juga ketidakpastian masa depan perekonomian dunia.
Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10), suatu negara dikatakan miskin biasanya ditandai dengan tingkat pendapatan perkapita rendah, mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi (lebih dari 2 persen pertahun), sebagian besar tenaga kerja bergerak di sektor pertanian dan terbelenggu dalam lingkaran setan kemiskinan.Konstitusi Indonesia UUD’45 secara eksplisit mengakui hal itu dengan mengamanatkan bahwa tugas pokok pemerintah Republik Indonesia adalah “Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Hal itu berarti hidup bebas dari kemiskinan atau menikmati kehidupan yang layak merupakan hak asasi setiap warga negara adalah tugas pemerintah untuk menjamin terwujudnya hal itu. Semakin banyaknya penduduk diindonesia maka semakin banyak pula yang menempuh pendidikan. Dan kita ketauhi bahwa banyak sekali sarjana sarjana diluar sana yang menganggur setelah tamat.

M.      Konflik, Disintegrasi Bangsa Dan Perdamaian Dunia

1.        Konflik
Konflik itu sendiri merupakan sebuah konsekuensi dari proses perubahan sosial. Konflik dan tidak konflik (kerja sama) merupakan suatu pilihan bagi setiap orang yang ada dalam organisasi maupun yang ada ditengah – tengah masyarakat. Konflik selalu ada disetiap organisasi dan masyarakat, meskipun tidak terlihat adanya konflik. Konflik etnik di Kalimantan Barat memiliki sejarah yang panjang dan telah berlangsung selama beberapa dekade. Sejak tahun 1950-an pertikaian antara etnik Madura dan Dayak nyaris tak berkesudahan dan telah mengakibatkan ribuan orang meninggal dari kedua belah pihak. Hubungan sosial antaretnik di wilayah ini tidak berlangsung dengan baik. Selama puluhan tahun hubungan antara etnik dayak dan Madura gagal menghasilkan proses adaptasi yang sehat. Konflik lebih mengemuka dibandingkan dengan kerjasama, serta integrasi gagal terwujud. Berkurangnya daya dukung lingkungan akibat pembangunan yang merusak lingkungan serta memarginalkan penduduk asli setempat telah mengakselerasi dan mengakumulasi prasangka antaretnik, sementara di pihak lain pola pemukiman khususnya warga Madura tersegregasi secara eksklusif.
2.        Disintegrasi bangsa (nasional)
Pengertian Disintegrasi Nasional Konflik-konflik antargolongan di Indonesia sering muncul dengan menonjolkan kekhasan daerah atau kelompoknya masing-masing yang kemudian memiliki kecenderungan ke arah perpecahan. Hal ini dapat diakibatkan oleh ketidakpuasan yang kemudian diikuti gerakan-gerakan yang mengarah pada disintegrasi. Menurut Soerjono Soekanto dalam Teori Sosiologi tentang Perubahan Sosial (1983), disintegrasi disebut juga disorganisasi adalah suatu proses pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat yang disebabkan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Tergesernya norma dan nilai ini membawa subjektivitas kelompok yang dilandasi atas perasaan senasib dan perjuangan yang sama untuk menetapkan kelompok lain sebagai musuhnya. Faktor Penyebab Disintegrasi Pengetahuan akan disintegrasi pada tingkat nasional menjadi penting untuk dipahami dalam konteks kebangsaan dan pendidikan. Selain itu, perlu diketahui pula bahwa ada beberapa faktor penyebab disintegrasi nasional atau penghambat integrasi sebagaimana dirumuskan Tholib dalam “Modul Pembelajaran PPKn: Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika” (2020). Beberapa faktor itu antara lain:
a.       Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen
b.      Kurangnya toleransi antargolongan
c.       Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar
d.      Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan hasil-hasil pembangunan. Upaya untuk mencapai proses integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara menjaga keselarasan antarbudaya.
Sejalan dengan faktor-faktor tersebut, berikut adalah beberapa contoh dari disintergrasi nasional atau disintegrasi bangsa yang berujung pada konflik sosial di Indonesia. Contoh-contoh Disintegrasi Nasional Ada beberapa contoh disintegrasi nasional yang terjadi sepanjang sejarah Indonesia merdeka. Beberapa contoh itu terjadi ketika masa-masa awal kemerdekaan Indonesia, antara lain:
a.  Terbentuknya PRRI dan PERMESTA PRRI merupakan sebuah singkatan dari Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia. Pemberontakan ini terjadi akibat angkatan darat di Sulawesi dan Sumatera merasa tidak diperlakukan dengan adil dibandingkan tentara di Jawa yang lebih sejahtera. Pemberontakan ini mendapat dukungan rakyat, yang kemudian bernama PERMESTA (Perjuangan Rakyat Semesta). Baca juga: Sejarah Pemberontakan PRRI-Permesta di Sumatera dan Sulawesi
b.   Pemberontakan Andi Aziz Pemberontakan ini terjadi pada bulan Maret sampai April 1950 di Makassar, Sulawesi Selatan. Andi Aziz merupakan mantan pasukan KNIL atau tentara Hindia Belanda. Ia bersama pasukannya melakukan pemberontakan karena merasa tidak senang dengan kedatangan APRIS. Selain itu, Andi Aziz juga berusaha untuk mempertahankan Negara Indonesia Timur (NIT). Pemberontakan Andi Aziz ditaklukkan oleh pasukan militer Indonesia yang dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang. Baca juga: Pasukan Andi Azis Menolak Tentara dari Jawa Sejarah Pemberontakan Andi Azis: Penyebab, Tujuan dan Dampaknya
c.       Republik Maluku Selatan (RMS) Pemberontakan RMS ini dilatarbelakangi oleh adanya penolakan masyarakat Maluku, terhadap terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka menolak jika Negara Indonesia Timur, digabungkan ke dalam NKRI dan ingin mendirikan negaranya sendiri, yaitu Republik Maluku Selatan. Baca juga: Sejarah Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) & Aksi Tokohnya
d.     PKI Madiun Pemberontakan ini terjadi akibat perbedaan ideologi antara komunis dan Pancasila. Konflik ini berawal dari sakit hati Amir Syarifuddin yang diberhentikan sebagai menteri. Amir kemudian membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang berisi tiga partai besar komunis dengan tujuan menjatuhkan kabinet Mohammad Hatta. Upaya untuk mencapai proses integrasi nasional dan menghindari disintegrasi nasional dapat dilakukan dengan menjaga keselarasan antarbudaya dan rasa persatuan. Hal itu dapat terwujud dengan adanya harmonisasi dari peran pemerintah dan partisipasi masyarakat.memarginalkan penduduk asli setempat telah mengakselerasi dan mengakumulasi prasangka antaretnik, sementara di pihak lain pola pemukiman khususnya warga Madura tersegregasi secara eksklusif.
 
 
 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ERA GLOBALISASI