ERA GLOBALISASI

Laila Maulindah (A1D119012)

R001 / IV


Apa yang dimaksud dengan “Era Globalisasi” ?

Era secara umum bisa diartikan sebagai zaman ataupun kurun waktu tertentu dimana pada kurun waktu tersebut terjadi berbagai macam peristiwa yang menandai adanya sebuah perubahan ataupun perkembangan pada masanya. Globalisasi sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu Global yang berarti umum atau mendunia, selain itu era globalisasi juga ditandai dengan berkembang pesat ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempermudah dalam sekaga aktivitas mulai dari pendidikan, perekonomian, pembangunan dan sebagainya, dengan begitu batas-batas antar wilayah maupun negara yang semula besar,menjadi semakin kecil dikarenakan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan tersebut.

“Globalisasi memiliki dimensi ideologi dan teknologi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia” (Friedman, 2005).

“Globalisasi adalah sebuah proses sosial dimana halangan-halangan bersifat geografis pada tatanan social budaya semakin menyusut dan setiap orang kian sadar bahwa mereka semakin dekat satu sama lain” (Waters, 2001).

Secara umum globalisasi adalah sebuah proses dimana ilmu pengetahuan dan juga teknologi sudah berkembang dengan pesat sehingga dapat merangkul setiap orang kedalam satu dunia yang utuh.

Pendapat lain dikemukakan oleh Tilaar (1998) Era globalisasi adalah suatu tatanan kehidupan manusia yang secara global telah melibatkan seluruh umat manusia. Menurutnya Globalisasi secara khusus memasuki tiga arena penting dalam kehidupan manusia yaitu ekonomi, politik dan budaya. Hal ini didukung dua kekuatan yaitu bisnis dan teknologi sebagai tulang punggung globalisasi, maka ketiga arena bidang kehidupan tersebut menempatkan manusia dan lembaga-lembaganya dengan berbagai tantangan, kesempatan dan peluang. Gelombang globalisasi dalam bidang tersebut akan berdampak terhadap bidang lainnya, yaitu bidang sosial terutama karena didukung oleh kemajuan dalam teknologi transportasi dan komunikasi modern.

Perspektif global adalah suatu pandangan yang timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup dan kehidupan ini untuk kepentingan global yang lebih luas. Dalam cara berpikir seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak dapat secara lokal (think globally and act locally). Oleh karena itu, harus kita pikirkan betul bahwa yang kita lakukan dan perbuat akan mempengaruhi dunia secara global. Hal ini harus ditanamkan pada diri kita bahwa kehidupan kita ini adalah bagian dari kehidupan dunia. Kita tidak dapat berkembang tanpa adanya hubungan dan komunikasi dengan dunia luar, kita hidup karena adanya saling ketergantungan. 

Apa yang menyebabkan munculnya “Era Globalisasi” ?

Penyebab dan pendorong yang akhirnya membuat proses Globalisasi ini bisa terjadi, yang diantarnya adalah:

1.      Perkembangan Teknologi dan Informasi

Adanya perkembangan dalam teknologi informasi dan komunikasi yang kemudian berdampak pada mudahnya transaksi keuangan yang terjadi di seluruh Negara. Selama beberapa waktu terakhir terdapat banyak sekali perkembangan dalam bidang teknologi yang berkaitan langsung dengan transaksi keuangan yang bisa memudahkan Anda untuk melakukan transaksi tidak hanya di Negara sendiri melainkan di Negara lain.

2.     Banyaknya Kerja Sama Internasional

Penyebab kedua terjadinya Globalisasi adalah karena terjadinya banyak kerja sama internasional yang memudahkan terjadinya transaksi keuangan sebelumnya yang dilakukan oleh berbagai Negara.Sehingga melalui sektor ekonomi inilah yang membuat banyaknya produk dari luar negeri masuk ke dalam negeri dan sebaliknya.

3.     Kemudahan Transportasi

Sistem transportasi yang semakin maju menyebabkan masyarakat mudah dalam bepergian ataupun mengirimkan barang meski terpisah jarak yang sangat jauh.

4.     Ekonomi Terbuka

Selanjutnya era Globalisasi juga terjadi karena Negara-negara di dunia mulai terbuka dalam bidang ekonomi, sehingga terjadilah perdagangan-perdagangan global yang menyebabkan berbagai macam produk saling bertukar dari satu tempat ke tempat yang lain. Dari produk-produk yang masuk itu tentunya juga mengandung budaya dan unsur dari Negara lain yang mempengaruhi budaya di dalam Negara sendiri. Kemudian yang terakhir era Globalisasi ini juga terdorong karena pasar uang saat ini sudah sangat mendunia yang menjadikan transaksi keuangan dalam satu Negara menjadi lebih besar.

Pada intinya semua penyebab terjadinya era Globalisasi ini adalah karena kegiatan ekonomi antar Negara yang semakin terbuka sehingga memudahkan Negara-negara di dunia untuk saling berinteraksi, menjalin kerja sama dalam bermacam bidang yang mengakibatkan masuknya budaya-budaya baru, pengetahuan baru, hal-hal baru dari luar ke dalam negeri ataupun sebaliknya. 

Apa saja ciri-ciri dari “Era Globalisasi” ?

HAR Tilaar, mengemukakan ciri era globalisasi, yaitu adanya era masyarakat terbuka. Yang dimaksud dengan era masyarakat terbuka dapat dibagi dalam 2 hal, yaitu:

1.     Dalam bidang ekonomi, ditandai dengan adanya pasar bebas, yang menuntut kemampuan, kreasi yang menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi.

2.    Di dalam bidang politik ditandai dengan berkembangnya nilai demokrasi dalam masyarakat yang demokratis, yaitu suatu masyarakat di mana setiap anggotanya ikut aktif dalam kehidupan bersama dan menciptakan kehidupan bersama yang lebih baik. Sedangkan masyarakat yang demokratis adalah masyarakat yang menghormati nilai Hak Asasi Manusia (HAM), merupakan masyarakat madani yang hak dan kewajibannya dihargai dan dijunjung tinggi.

Globalisasi melahirkan masyarakat yang terbuka. Masyarakat tersebut merupakan konsekuensi, dari masyarakat yang memberikan nilai kepada individu, kepada hak dan kewajiban sehingga semua manusia mempunyai kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensinya dan menyumbangkan kemampuannya bagi kemajuan bangsanya. Proses globalisasi akan melahirkan kesadaran global di mana manusia saat ini merasa satu dengan lainnya, saling tergantung dan saling membutuhkan, saling memberi dan saling membantu. Ini dimungkinkan oleh kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang demikian cepat sehingga dapat menyatukan umat manusia. Globalisasi ditandai dengan cepatnya perubahan, oleh karena itu, kita harus menguasai IPTEK.

Perspektif global adalah suatu pandangan yang timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup dan kehidupan ini untuk kepentingan global yang lebih luas. Dalam cara berpikir seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak dapat secara lokal (think globally and act locally). Oleh karena itu, harus kita pikirkan betul bahwa yang kita lakukan dan perbuat akan mempengaruhi dunia secara global. Hal ini harus ditanamkan pada diri kita bahwa kehidupan kita ini adalah bagian dari kehidupan dunia. Kita tidak dapat berkembang tanpa adanya hubungan dan komunikasi dengan dunia luar, kita hidup karena adanya saling ketergantungan.

 

Kaitan globalisasi dengan mata kuliah Perspektif Global

Mata kuliah Perspektif Global merupakan Mata Kuliah Keahlian (MKK) yang bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan dasar-dasar tentang strategi pembelajaran. Secara umum, mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa mampu memahami konsep perspektif global dan mengkaitannya dengan pembelajaran di Sekolah Dasar. Secara khusus, mata kuliah ini bertujuan agar: 1) Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar perspektif global. 2) Mahasiswa dapat menganalisis isu dan masalah global dalam kaitannya dengan pembelajaran di Sekolah Dasar. 3) Mahasiswa dapat merancang model pembelajaran berperspektif global.

Berikut ini beberapa manfaat mempelajari perspektif global.

1.        Meningkatkan wawasan dan kesadaran para pendidik dan peserta didik bahwa kita bukan hanya penghuni satu daerah, tetapi mempunyai ketergantungan dengan orang lain di belahan bumi yang lain. Oleh karena itu sikap kita harus mencerminkan “sikap ketergantungan”  tersebut.

2.    Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga dapat megikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek terutama perkembangan iptek.

3.           Mengkondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general, sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai aspek.

4.      Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan dunia dengan segala aspeknya. 

Lalu apa itu “Perspektif Global” ?

Berdasarkan Kamus bahasa Indonesia Modern, perspektif diartikan sebagai cara melukiskan benda pada permukaan datar sebagaimana yang terlihat, dan sudut pandangan. Kata global berasal dari kata “globe” dan mulai dimaksudkan sebagai planet yang berarti bumi bulat. Menurut asal kata, perspektif global dapat dibagi menjadi dua, yaitu kata perspektif dan global. Perspektif artinya wawasan/cara pandang dan global yang artinya menyeluruh/mendunia.     

Jadi, perspektif global artinya wawasan atau cara pandang yang menyeluruh atau mendunia. Namun secara ilmiah, perspektif global adalah wawasan atau cara pandang mengenai fenomena secara keseluruhan, yakni fenomena adanya interaksi, interdependensi, dan kompetisi antar umat manusia di muka bumi (Sriartha, 2004: 5). Interaksi merupakan kegiatan saling memengaruhi daya,objek, atau tempat yang satu dengan tempat lainnya. Contohnya interaksi yang terjadi antara desa dengan kota ataupun sebaliknya.


Perspektif global merupakan pandangan yang timbul dari kesadaran bahwa dalam kehidupan ini segala sesuatu selalu berkaitan dengan isu global. orang sudah tidak memungkinkan lagi bisa mengisolasi diri dari pengaruh global. Manusia merupakan bagian dari pergerakan dunia, oleh karena itu harus memperhatikan kepentingan sesama warga dunia tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah selain untuk menambah wawasan juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir sempit, terkotak oleh batas-batas subyektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb. Melihat dari beberapa pengertian di atas, maka dapat dilihat ciri-ciri orang yang mempunyai wawasan global antara lain:

1.         Berpikir secara luas atau tidak terkotak-kotak.

2.         Mau bekerjasama atau berinteraksi secara harmonis (selaras)

3.         Mampu berkompetisi



Apakah seorang guru harus memiliki wawasan global ?



    Berdasarkan data kemendikbud tahun 2016 mutu pendidikan Indonesia belum memuaskan. Hal tersebut dilihat dari hasil evaluasi sistem pendidikan yang dirilis oleh sebuah organisasi "Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)" melalui Programme for Internasional Student Assessment (PISA) yang menempatkan Indonesia pada peringkat 64 dari 72 negara anggota pada tahun 2015. PISA mengevaluasi sistem pendidikan siswa berusia 15 tahun yang dipilih secara acak untuk mengikuti tes dari tiga kompetensi yakni membaca, matematika dan sains.Menurut Mendikbud bahwa kunci sukses pendidikan itu ada di tangan guru dan sebagai ujung tombak peningkatan mutu pendidikan. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah peningkatan kualitas kompetensi seorang guru.

Permasalahannya sekarang adalah bagaimana kesadaran guru dalam memahami kompetensi yang ada pada dirinya dan langkah-langkah yang dilakukannya untuk meningkatkan kompetensinya. sejauh mana peran guru dalam meningkatkan mutu pendidikan saat ini. Bagaimana guru dapat memiliki wawasan berpikir global dalam konteks lokal kedaerahan yang mengedepankan adat istiadat dan budaya daerah setempat. Hal ini merupakan tantangan yang dihadapi guru sebagai pelaku utama pendidikan.

Guru yang berwawasan global adalah guru memiliki pemahaman akan pentingnya teknologi internet dan mampu memanfaatkannya dalam pengembangan pembelajarannya Kesadaran akan perlunya peningkatan kompetensi terpulang pada pribadi guru masing-masing. Oleh karena itu guru dituntut untuk memahami kompetensi yang ada pada dirinya kemudian selalu melakukan peningkatan kompetensi baik secara mandiri maupun melalui kegiatan kolektif guru, baik melalui diklat langsung maupun diklat online.

Peran guru dalam era globalisasi pendidikan saat ini masih sangat dibutuhkan dan tidak bisa tergantikan oleh komputer maupun internet antara lain : peran guru sebagai pembimbing dalam menghadapi siswa yang mengalami kesulitan belajar,  peran guru sebagai evaluator dan motivator dalam melakukan tindakan terhadap permasalahan siswa, peran guru konselor dalam pembinaan karakter siswa yang berkepribadian luhur sebagai banga Indonesia, peran guru dalam mengembangkan kreatifitas dan inovatif siswa melalui pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Sebagai guru seyogianya mempersiapkan diri sebagai komunikator atau penghubung dengan dunia luar tersebut. Untuk itu maka guru harus:

1.     Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat lokal, nasional, dan global.

2.      Secara aktif mencari dan menyimpan informasi yang bersifat dunia.

3.      Mempunyai sifat terbuka, mau menerima setiap adanya pembaruan.

4.  Mampu menyeleksi informasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat kita.

Perspektif global adalah suatu pandangan, di mana guru dan murid secara bersama-sama mengembangkan perspektif dan keterampilan untuk menyelidiki suatu yang berkaitan dengan isu global. Yang dimaksud dengan isu global antara lain isu lingkungan, hak asasi manusia, keadilan, studi tentang dunia, dan pengembangan pendidikan. Peserta didik harus belajar tentang dirinya dan dunia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"PERSPEKTIF GLOBAL"