ERA GLOBALISASI
R001 / IV
Era secara umum bisa
diartikan sebagai zaman ataupun kurun waktu tertentu dimana pada kurun waktu
tersebut terjadi berbagai macam peristiwa yang menandai adanya sebuah perubahan
ataupun perkembangan pada masanya. Globalisasi sendiri berasal dari bahasa
inggris yaitu Global yang berarti umum atau mendunia, selain itu era
globalisasi juga ditandai dengan berkembang pesat ilmu pengetahuan dan
teknologi yang mempermudah dalam sekaga aktivitas mulai dari pendidikan,
perekonomian, pembangunan dan sebagainya, dengan begitu batas-batas antar
wilayah maupun negara yang semula besar,menjadi semakin kecil dikarenakan
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan tersebut.
“Globalisasi memiliki
dimensi ideologi dan teknologi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar
bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah
menyatukan dunia” (Friedman, 2005).
“Globalisasi adalah
sebuah proses sosial dimana halangan-halangan bersifat geografis pada tatanan
social budaya semakin menyusut dan setiap orang kian sadar bahwa mereka semakin
dekat satu sama lain” (Waters, 2001).
Secara umum globalisasi
adalah sebuah proses dimana ilmu pengetahuan dan juga teknologi sudah
berkembang dengan pesat sehingga dapat merangkul setiap orang kedalam satu
dunia yang utuh.
Pendapat lain
dikemukakan oleh Tilaar (1998) Era globalisasi adalah suatu tatanan kehidupan
manusia yang secara global telah melibatkan seluruh umat manusia. Menurutnya
Globalisasi secara khusus memasuki tiga arena penting dalam kehidupan manusia
yaitu ekonomi, politik dan budaya. Hal ini didukung dua kekuatan yaitu bisnis
dan teknologi sebagai tulang punggung globalisasi, maka ketiga arena bidang
kehidupan tersebut menempatkan manusia dan lembaga-lembaganya dengan berbagai
tantangan, kesempatan dan peluang. Gelombang globalisasi dalam bidang tersebut
akan berdampak terhadap bidang lainnya, yaitu bidang sosial terutama karena
didukung oleh kemajuan dalam teknologi transportasi dan komunikasi modern.
Perspektif global adalah suatu pandangan yang timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup dan kehidupan ini untuk kepentingan global yang lebih luas. Dalam cara berpikir seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak dapat secara lokal (think globally and act locally). Oleh karena itu, harus kita pikirkan betul bahwa yang kita lakukan dan perbuat akan mempengaruhi dunia secara global. Hal ini harus ditanamkan pada diri kita bahwa kehidupan kita ini adalah bagian dari kehidupan dunia. Kita tidak dapat berkembang tanpa adanya hubungan dan komunikasi dengan dunia luar, kita hidup karena adanya saling ketergantungan.
Apa
yang menyebabkan munculnya “Era Globalisasi” ?
Penyebab dan pendorong yang akhirnya
membuat proses Globalisasi ini bisa terjadi, yang diantarnya adalah:
1. Perkembangan Teknologi dan Informasi
Adanya
perkembangan dalam teknologi informasi dan komunikasi yang kemudian berdampak
pada mudahnya transaksi keuangan yang terjadi di seluruh Negara. Selama
beberapa waktu terakhir terdapat banyak sekali perkembangan dalam bidang
teknologi yang berkaitan langsung dengan transaksi keuangan yang bisa
memudahkan Anda untuk melakukan transaksi tidak hanya di Negara sendiri
melainkan di Negara lain.
2. Banyaknya Kerja Sama Internasional
Penyebab
kedua terjadinya Globalisasi adalah karena terjadinya banyak kerja sama
internasional yang memudahkan terjadinya transaksi keuangan sebelumnya yang
dilakukan oleh berbagai Negara.Sehingga melalui sektor ekonomi inilah yang
membuat banyaknya produk dari luar negeri masuk ke dalam negeri dan sebaliknya.
3. Kemudahan Transportasi
Sistem
transportasi yang semakin maju menyebabkan masyarakat mudah dalam bepergian
ataupun mengirimkan barang meski terpisah jarak yang sangat jauh.
4. Ekonomi Terbuka
Selanjutnya
era Globalisasi juga terjadi karena Negara-negara di dunia mulai terbuka dalam
bidang ekonomi, sehingga terjadilah perdagangan-perdagangan global yang
menyebabkan berbagai macam produk saling bertukar dari satu tempat ke tempat
yang lain. Dari produk-produk yang masuk itu tentunya juga mengandung budaya
dan unsur dari Negara lain yang mempengaruhi budaya di dalam Negara sendiri.
Kemudian yang terakhir era Globalisasi ini juga terdorong karena pasar uang
saat ini sudah sangat mendunia yang menjadikan transaksi keuangan dalam satu
Negara menjadi lebih besar.
Pada intinya semua penyebab terjadinya era Globalisasi ini adalah karena kegiatan ekonomi antar Negara yang semakin terbuka sehingga memudahkan Negara-negara di dunia untuk saling berinteraksi, menjalin kerja sama dalam bermacam bidang yang mengakibatkan masuknya budaya-budaya baru, pengetahuan baru, hal-hal baru dari luar ke dalam negeri ataupun sebaliknya.
Apa
saja ciri-ciri dari “Era Globalisasi” ?
HAR Tilaar,
mengemukakan ciri era globalisasi, yaitu adanya era masyarakat terbuka. Yang
dimaksud dengan era masyarakat terbuka dapat dibagi dalam 2 hal, yaitu:
1. Dalam bidang ekonomi, ditandai dengan
adanya pasar bebas, yang menuntut kemampuan, kreasi yang menghasilkan
produk-produk berkualitas tinggi.
2. Di dalam bidang politik ditandai dengan
berkembangnya nilai demokrasi dalam masyarakat yang demokratis, yaitu suatu
masyarakat di mana setiap anggotanya ikut aktif dalam kehidupan bersama dan
menciptakan kehidupan bersama yang lebih baik. Sedangkan masyarakat yang demokratis
adalah masyarakat yang menghormati nilai Hak Asasi Manusia (HAM), merupakan
masyarakat madani yang hak dan kewajibannya dihargai dan dijunjung tinggi.
Globalisasi melahirkan
masyarakat yang terbuka. Masyarakat tersebut merupakan konsekuensi, dari masyarakat
yang memberikan nilai kepada individu, kepada hak dan kewajiban sehingga semua
manusia mempunyai kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensinya dan
menyumbangkan kemampuannya bagi kemajuan bangsanya. Proses globalisasi akan
melahirkan kesadaran global di mana manusia saat ini merasa satu dengan
lainnya, saling tergantung dan saling membutuhkan, saling memberi dan saling
membantu. Ini dimungkinkan oleh kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
yang demikian cepat sehingga dapat menyatukan umat manusia. Globalisasi
ditandai dengan cepatnya perubahan, oleh karena itu, kita harus menguasai
IPTEK.
Perspektif global
adalah suatu pandangan yang timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup dan
kehidupan ini untuk kepentingan global yang lebih luas. Dalam cara berpikir
seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak dapat secara lokal (think
globally and act locally). Oleh karena itu, harus kita pikirkan betul
bahwa yang kita lakukan dan perbuat akan mempengaruhi dunia secara global. Hal
ini harus ditanamkan pada diri kita bahwa kehidupan kita ini adalah bagian dari
kehidupan dunia. Kita tidak dapat berkembang tanpa adanya hubungan dan
komunikasi dengan dunia luar, kita hidup karena adanya saling ketergantungan.
Kaitan
globalisasi dengan mata kuliah Perspektif Global
Mata kuliah Perspektif
Global merupakan Mata Kuliah Keahlian (MKK) yang bertujuan untuk membekali
mahasiswa dengan dasar-dasar tentang strategi pembelajaran. Secara umum, mata
kuliah ini bertujuan agar mahasiswa mampu memahami konsep perspektif global dan
mengkaitannya dengan pembelajaran di Sekolah Dasar. Secara khusus, mata kuliah
ini bertujuan agar: 1) Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar perspektif
global. 2) Mahasiswa dapat menganalisis isu dan masalah global dalam kaitannya
dengan pembelajaran di Sekolah Dasar. 3) Mahasiswa dapat merancang model
pembelajaran berperspektif global.
Berikut ini beberapa
manfaat mempelajari perspektif global.
1. Meningkatkan wawasan dan kesadaran para
pendidik dan peserta didik bahwa kita bukan hanya penghuni satu daerah, tetapi
mempunyai ketergantungan dengan orang lain di belahan bumi yang lain. Oleh
karena itu sikap kita harus mencerminkan “sikap ketergantungan” tersebut.
2. Menambah dan memperluas pengetahuan kita
tentang dunia, sehingga dapat megikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek
terutama perkembangan iptek.
3. Mengkondisikan para mahasiswa untuk
berpikir integral bukan general, sehingga suatu gejala atau masalah dapat
ditanggulangi dari berbagai aspek.
4. Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan dunia dengan segala aspeknya.
Lalu apa itu “Perspektif Global” ?
Berdasarkan Kamus bahasa Indonesia Modern, perspektif diartikan sebagai cara melukiskan benda pada permukaan datar sebagaimana yang terlihat, dan sudut pandangan. Kata global berasal dari kata “globe” dan mulai dimaksudkan sebagai planet yang berarti bumi bulat. Menurut asal kata, perspektif global dapat dibagi menjadi dua, yaitu kata perspektif dan global. Perspektif artinya wawasan/cara pandang dan global yang artinya menyeluruh/mendunia.
Jadi, perspektif global artinya wawasan atau cara pandang yang menyeluruh atau mendunia. Namun secara ilmiah, perspektif global adalah wawasan atau cara pandang mengenai fenomena secara keseluruhan, yakni fenomena adanya interaksi, interdependensi, dan kompetisi antar umat manusia di muka bumi (Sriartha, 2004: 5). Interaksi merupakan kegiatan saling memengaruhi daya,objek, atau tempat yang satu dengan tempat lainnya. Contohnya interaksi yang terjadi antara desa dengan kota ataupun sebaliknya.
Perspektif global
merupakan pandangan yang timbul dari kesadaran bahwa dalam kehidupan ini segala
sesuatu selalu berkaitan dengan isu global. orang sudah tidak memungkinkan lagi
bisa mengisolasi diri dari pengaruh global. Manusia merupakan bagian dari
pergerakan dunia, oleh karena itu harus memperhatikan kepentingan sesama warga
dunia tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah selain untuk
menambah wawasan juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir sempit,
terkotak oleh batas-batas subyektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan
warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb. Melihat dari beberapa
pengertian di atas, maka dapat dilihat ciri-ciri orang yang mempunyai wawasan
global antara lain:
1. Berpikir
secara luas atau tidak terkotak-kotak.
2. Mau
bekerjasama atau berinteraksi secara harmonis (selaras)
3. Mampu
berkompetisi
Apakah
seorang guru harus memiliki wawasan global ?
Berdasarkan data
kemendikbud tahun 2016 mutu pendidikan Indonesia belum memuaskan. Hal tersebut
dilihat dari hasil evaluasi sistem pendidikan yang dirilis oleh sebuah
organisasi "Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD)" melalui Programme for Internasional Student Assessment (PISA)
yang menempatkan Indonesia pada peringkat 64 dari 72 negara anggota pada tahun
2015. PISA mengevaluasi sistem pendidikan siswa berusia 15 tahun yang dipilih
secara acak untuk mengikuti tes dari tiga kompetensi yakni membaca, matematika
dan sains.Menurut Mendikbud bahwa kunci sukses pendidikan itu ada di tangan
guru dan sebagai ujung tombak peningkatan mutu pendidikan. Salah satu cara
untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah peningkatan kualitas kompetensi
seorang guru.
Permasalahannya
sekarang adalah bagaimana kesadaran guru dalam memahami kompetensi yang ada
pada dirinya dan langkah-langkah yang dilakukannya untuk meningkatkan
kompetensinya. sejauh mana peran guru dalam meningkatkan mutu pendidikan saat
ini. Bagaimana guru dapat memiliki wawasan berpikir global dalam konteks lokal
kedaerahan yang mengedepankan adat istiadat dan budaya daerah setempat. Hal ini
merupakan tantangan yang dihadapi guru sebagai pelaku utama pendidikan.
Guru yang berwawasan
global adalah guru memiliki pemahaman akan pentingnya teknologi internet dan
mampu memanfaatkannya dalam pengembangan pembelajarannya Kesadaran akan
perlunya peningkatan kompetensi terpulang pada pribadi guru masing-masing. Oleh
karena itu guru dituntut untuk memahami kompetensi yang ada pada dirinya
kemudian selalu melakukan peningkatan kompetensi baik secara mandiri maupun
melalui kegiatan kolektif guru, baik melalui diklat langsung maupun diklat
online.
Peran guru dalam era
globalisasi pendidikan saat ini masih sangat dibutuhkan dan tidak bisa
tergantikan oleh komputer maupun internet antara lain : peran guru sebagai
pembimbing dalam menghadapi siswa yang mengalami kesulitan belajar, peran guru sebagai evaluator dan motivator
dalam melakukan tindakan terhadap permasalahan siswa, peran guru konselor dalam
pembinaan karakter siswa yang berkepribadian luhur sebagai banga Indonesia,
peran guru dalam mengembangkan kreatifitas dan inovatif siswa melalui
pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Sebagai guru seyogianya
mempersiapkan diri sebagai komunikator atau penghubung dengan dunia luar
tersebut. Untuk itu maka guru harus:
1. Tertarik dan peduli terhadap kejadian
dan kegiatan pada masyarakat lokal, nasional, dan global.
2. Secara aktif mencari dan menyimpan
informasi yang bersifat dunia.
3. Mempunyai sifat terbuka, mau menerima
setiap adanya pembaruan.
4. Mampu menyeleksi informasi untuk
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat kita.
Perspektif global adalah suatu pandangan, di mana guru dan murid secara bersama-sama mengembangkan perspektif dan keterampilan untuk menyelidiki suatu yang berkaitan dengan isu global. Yang dimaksud dengan isu global antara lain isu lingkungan, hak asasi manusia, keadilan, studi tentang dunia, dan pengembangan pendidikan. Peserta didik harus belajar tentang dirinya dan dunia.
Komentar
Posting Komentar